sebuah pernikahan megah tergambar jelas dibenakku. 3 hari lagi. aku akan mengucapkan sumpah setia didepan pierre, keluargaku, keluarganya, dan seluruh hadirin disana....."hah" dengusku putus asa
rasanya gaung lamaran pria itu membuatku terperangkap dalam pilihan sulit, dan aku menerimanya dengan cara tersulit pula. melupakan dimitri lalu berfikir bahwa pierre sangat berjasa dalam hidupku. seandainya pierre tahu. dia pasti akan sangat sakit hati.
"dimitri" desisku dengan wajah muram. "bagaimana kau bisa tenang meninggalkanku seperti ini?"
kemudian bayangan kematian dimitri kembali berputar - putar di rongga kepalaku.........................................
prolog the days before yesterday II

No comments:
Post a Comment